SUMBER DAYA MANUSIA

I. PENDAHULUAN
Potensi sumber daya manusia sangat dimanfaatkan dalam mengelola suatu organisasi, karena sebuah sistem bagaimanapun bagusnya, tidak akan berarti apa-apa jika tidak dijalankan oleh para pelakunya. Pelaku itulah yang dinamakan sumber daya manusia.

Kajian tentang sumber daya insani akan dimulai dari manusia. Manusia sebagai makhluk yang sengaja diciptakan oleh Allah SWT dengan sebaik-baik bentuk, yang sesuai dengan firman Allah surat At Tiin ayat 4. Manusia dibekali dengan nafsu, diberikan akal untuk berpikir, sehingga ia bebas menentukan jalan mana yang akan dipilih, jalan yang diilhamkan kepadanya. 

Potensi lain yang ada pada manusia adalah rasio atau pemikiran, kalbu atau hati, ruh atau jiwa dan jasmani atau raga. Dengan konsep awal bahwa Allah menciptakan manusia di muka bumi ini adalah sebagai kholifah. Makna kholifah disini adalah bahwa manusia sebagai wakil Allah harus bisa memelihara lingkungan dunia, lingkungan disini pun termasuk salah satunya adalah dalam menjalankan roda kegiatan pekerjaan. Karena hidup itu harus bekerja, tanpa bekerja hidup manusia seakan kosong dan tiada bermanfaat.

Al Qur’an telah memperkenalkan kepada kita tentang hukum-hukum, hal-hal yang dinilai baik atau buruk, boleh atau tidak menurut aturan syariah. Dengan dilengkapi dengan akal dan potensi, manusia tentu dapat berfikir dan memilah segala bentuk kegiatan yang harus dilakukannya.

II. ISI
2.1 Pengertian Potensi
Kata potensi berasal dari serapan dari bahasa Inggris, yaitu potencial. Artinya ada dua kata, yaitu, (1) kesanggupan; tenaga (2) dan kekuatan; kemungkinan. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, kekuatan, kesanggupan, daya. Secara sederhana, potensi adalah sesuatu yang bisa kita kembangkan (Majdi, 2007:86).

Potensi dapat diartikan sebagai kemampuan dasar dari sesuatu yang masih terpendam didalamnya yang menunggu untuk diwujudkan menjadi sesuatu kekuatan nyata dalam diri sesuatu tersebut (Wiyono, 2006:37). Dengan demikian potensi diri manusia adalah kemampuan dasar yang dimiliki manusia yang masih terpendam didalam dirinya yang menunggu untuk diwujudkan menjadi suatu manfaat nyata dalam kehidupan diri manusia.
Menurut Endra K Pihadhi (2004:6) potensi bisa disebut sebagai kekuatan, energi, atau kemampuan yang terpendam yang dimiliki dan belum dimanfaatkan secara optimal.Potensi diri yang dimaksud disini suatu kekuatan yang masih terpendam yang berupa fisik, karakter, minat, bakat, kecerdasan dan nilai-nilai yang terkandung dalam diri tetapi belum dimanfaatkan dan diolah.

Dapat disimpulkan bahwa potensi adalah kemampuan dasar yang dimiliki oleh seseorang yang masih terpendam dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan jika didukung dengan latihan dan sarana yang memadai.

2.2 Jenis-Jenis Potensi Diri
Manusia memiliki beragam potensi diantaranya adalah sebagai berikut (Nashori, 2003:89):
a. Potensi Berfikir
Manusia memiliki potensi berfikir.Seringkali Alloh menyuruh manusia untuk berfikir.Maka berfikir. Logikanya orang hanya disuruh berfikir karena ia memiliki potensi berfikir. Maka, dapat dikatakan bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk belajar informasi-informasi baru, menghubungkan berbagai informasi, serta menghasilkan pemikiran baru.

b. Potensi Emosi
Potensi yang lain adalah potensi dalam bidang afeksi/emosi. Setiap manusia memilki potensi cita rasa, yang dengannya manusia dapat memahami orang lain, memahami suara alam, ingin mencintai dan dicintai, memperhatikan dan diperhatikan, menghargai dan dihargai, cenderung kepada keindahan.

c. Potensi Fisik
Adakalanya manusia memilki potensi yang luar biasa untuk membuat gerakan fisik yang efektif dan efisien serta memiliki kekuatan fisik yang tangguh.Orang yang berbakat dalam bidang fisik mampu mempelajari olah raga dengan cepat dan selalu menunjukkan permainan yang baik.

d. Potensi Sosial
Pemilik potensi sosial yang besar memiliki kapasitas menyesuaikan diri dan mempengaruhi orang lain. Kemampuan menyesuaikan diri dan mempengaruhi orang lain didasari kemampuan belajarnya, baik dalam dataran pengetahuan maupun ketrampilan.

Manusia dilahirkan kedunia ini, telah dilengkapi dengan beraneka ragam potensi dalam diri mereka masing-masing. Potensi manusia akan terlihat ketika mereka melakukan berbagai aktifitas. Aktivitas yang mereka lakukan, baik secara formal maupun secara informal akan membantu tergalinya potensi setiap manusia. Potensi yang terdapat dalam diri setiap manusia, adalah hobi/kegemaran untuk melakukan hal-hal yang bersifat positif, menguntungkan bagi diri sendiri serta orang banyak yang tentu jika dikembangkan akan menjadi suatu hal yang sangat organ untuk dilakukan, sehingga jika kita mengacu pada pernyataan ini dapatlah disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sumber daya manusia adalah potensi atau bakat atau kegemaran untuk melakukan hal-hal yang bersifat positif serta menguntungkan diri sendiri dan orang lain yang jika dikembangkan akan menjadi suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan. Berdasarkan pernyataan diatas maka mari kita tengok pendapat berikut:  Sebuah pendapat yang pernah dikemukakan oleh sang Proklamator Bung Karno berbunyi ” Berikanlah saya sepuluh orang manusia berkualitas, maka saya akan mengguncangkan dunia.”

Dari pernyataan diatas, maka dapatlah kita pahami bahwa untuk melakukan sebuah aksi, maka tidak perlu menjadikan kwantitas sebagai jaminan akan sebuah kesuksesan dalam sebuah aksi, tetapi jadikanlah kwalitas sumberdaya manusia sebagai sebuah ukuran untuk melihat sejauh mana tingkat kesuksesan aksi yang dilaksanakan untuk tercapainya sebuah cita-cita serta sebuah orientasi yang jelas. Kita harus tahu bahwa bagaimanapun tingginya mutu/kwalitas sumberdaya manusia, jika kita sebagai manusia yang memiliki potensi tidak berusaha untuk melakukan pengembangan serta penggalian secara mendalam, maka potensi yang kita miliki akan tidur, bahkan jika potensi yang kita miliki tidak terbangun maka potensi tersebut tidak hanya tidur tetapi potensi yang ada dalam diri kita akan mati. 

Wawasan, skill, kemampuan berkreasi, cakrawala/paradikma berfikir, serta cara seseorang menyikapi realita yang terjadi dalam kehidupan baik damasa lampau, sekarang, serta masa yang akan datang, juga termasuk sebuah potensi yang telah melekat dalam diri setiap manusia, jadi jika kesemuanya tidak dikembangkan meskipun pemilik potensi ini memiliki intelegensi yang tinggi, maka kita selaku manusia tidak akan memiliki kwalitas sumberdaya manusia yang tinggi dan bernilai serta bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Untuk melakukan sebuah tindakan dengan berorientasi pada peningkatan mutu sumberdaya manusia terdiri atas beberapa tahap yang akan diuraikan secara lengkap: Potensi setiap manusia terkhusus bagi diri sendiri harus diketahui terlebih dahulu, sebab kita tidak mungkin melakukan suatu tindakan jika kita tidak mengetahui potensi manusia khususnya potensi yang tersimpan dalam diri kita sendiri sebagai seorang manusia yang telah diberi potensi oleh Tuhan. 
Adapun cara-cara yang dilakukan untuk mengetahui potensi apa yang kita miliki yaitu sebagai berikut :
a. Introspeksi diri (pengukuran individual)
Dalam cara ini, individu meluangkan waktu untuk mengevaluasi apa yang telah dilakukannya, apa yang telah ia capai dan apa yang ia miliki sebagai suatu kelebihan yang dapat mendukung dan apa yang ia miliki sebagai suatu kekurangan yang menghambat tercapainya prestasi tinggi. Cara ini efektif bila individu bersikap jujur, terbuka pada dirinya sendiri, mau dengan sungguh-sungguh memperhatikan kata hati.

b. Feedback dari orang lain
Dalam cara ini seseorang meminta masukan berupa informasi atau data penilaian tentang dirinya dari orang lain. Masukan berupa umpan balik (feedback) ini meliputi segala sesuatu tentang sikap dan perilaku seseorang yang tampak, dipersepsi oleh orang lain yang bertemu, berinteraksi dengannya. Cara ini bertujuan untuk membantu seseorang menelaah dan memperbaiki.

c. Tes Psikologi
Tes Psikologi yang mengukur potensi psikologis individu dapat memberi gambaran kekuatan dan kelemahan individu pada berbagai aspek psikologis seperti kecerdasan/kemampuan intelektual (kemampuan analisa, logika berpikir, berpikir kreatif, berpikir numerikal), potensi kerja (vitalitas, sumber energi kerja, motivasi, ketahanan terhadap stress kerja), kemampuan sosiabilitas (stabilitas emosi, kepekaan perasaan, kemampuan membina relasi sosial) dan potensi kepemimpinan tingkah laku.

Secara alami, potensi setiap manusia terlihat dari dalam diri setiap individu, sehingga untuk mengetahui potensi yang kita miliki, maka kita harus mengeceknya melalui tahap belajar. Mengapa pengecekan potensi dalam diri kita harus melalui tahap pembelajaran?, pertanyaan ini akan terjawab dengan sebuah ilustrasi yang bisa memberikan sebuah gambaran kongkrit yang dapat dimengerti oleh pembaca. Jika kita mempelajari suatu bidang, dan ternyata kita mempu untuk mengembangkan diri kita berarti kita telah mempunyai sebuah potensi, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan belajar maka potensi yang ada dalam diri kita akan mudah untuk kita kenali. Setelah kita melakukan pengenalan atau dalam istilah dikenal dengan identifikasi, maka kita sudah mampu untuk melakukan langkah selanjutnya yaitu pengembangan terhadap potensi yang ada dalam diri kita. Sebuah contoh nyata untuk tahap ini, adalah jika seseorang belajar mengenai kejurnalistikan dan ternyata ia mampu dan tertarik untuk menekuni dunia kejurnalistikan, maka itu berarti ia telah mengetahui potensi dalam dirinya yang kemudian ia kembangkan sehingga berguna bagi diri sendiri dan orang lain.

Usaha pengembangan potensi diri, adalah melalui sebuah usaha keras untuk menyalurkan hasil karya cipta yang kita miliki. Sedangkan untuk mengembangkan potensi bagi manusia secara umum, maka kita harus membuka media bagi manusia secara umum untuk mengaktualisasikan serta mengekspresikan potensi yang ia miliki. Sehingga, jika potensi atau sumberdaya manusia, telah ditingkatkan maka Negara kita akan segera maju. Negara kita telah maju, sebab dari segi teknologi kita sudah tak kalah dari Negara lain. Semua itu disebabkan oleh adanya sumberdaya manusia yang berkualitas atau potensi dalam diri seluruh elemen masyarakat yaitu sebuah kemampuan untuk membuat barang elektronik yang telah tersalurkan dalam Negara kita sehingga kita telah sejahtera dalam bidang teknologi. 

Dari segi pendidikan, Negara kita juga sudah sedikit mengalami perkembangan sebab potensi atau sumber daya manusia di Negara kita sudah meningkat, buktinya yaitu sudah banyaknya tenaga pengajar professional yang telah berhasil membuat system pendidikan, sehingga tidak sedikit manusia-manusia handal yang berhasil dibentuknya. Dalam bidang industri, kita juga sudah takkalah dari Negara-negara berkembang, sebab sudah banyak manusia yang mampu melakukan pengolahan sumberdaya alam dengan mempergunakan peralatan super canggih. Itulah sebuah potensi yang merupakan sumber daya manusia yang sudah ada dinegara kita, sehingga Negara kita di era modern ini sudah memiliki sesuatu yang bernilai, dan memiliki daya guna, serta diperhitungkan.

III. PENUTUP
Kesimpulan :
- Potensi adalah kemampuan dasar yang dimiliki oleh seseorang yang masih terpendam dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan jika didukung dengan latihan dan sarana yang memadai.
- Sumber daya manusia adalah potensi atau bakat atau kegemaran untuk melakukan hal-hal yang bersifat positif serta menguntungkan diri sendiri dan orang lain yang jika dikembangkan akan menjadi suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan
- Manusia memiliki beragam potensi (Nashori, 2003:89) yaitu Potensi Berfikir, Potensi Emosi, Potensi Fisik dan Potensi Sosial.
- Beberapa cara untuk mengetahui potensi diantaranya yaitu Introspeksi diri (pengukuran individual), Feedback dari orang lain dan Tes Psikologi.

REFERENSI 
Prihadhi, Endra K. (2004). My Potensi. Jakarta: Elek Media Komputindo.
Majdi, Udo Yamin Efendi. (2007). Quranic Quotient. Jakarta: Qultum Media.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN : PERCAKAPAN SINGKAT

PENGERTIAN, SYARAT, UNSUR & MACAM-MACAM ALINEA

KONVENSI NASKAH