PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
A. Perkembangan Penduduk Dunia
B. Penggandaan Penduduk Dunia
B. Penggandaan Penduduk Dunia
Waktu penggandaan adalah periode waktu yang diperlukan
untuk kuantitas untuk ganda dalam ukuran atau nilai. Hal ini diterapkan untuk
pertumbuhan penduduk, inflasi, ekstrasi sumberdaya, konsumsi barang, bunga
majemuk, volume tumor ganas dan banyak hal lainnya yang cenderung tumbuh dari
waktu ke waktu.
C. Faktor-faktor
Demografi yang Mempengaruhi Pertambahan Penduduk
1.) Kematian (Mortalitas)
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian
bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka
kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya
kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan
faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
2.) Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran merupakan suatu faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk.
Tingkat kelahiran tergantung pada banyaknya jumlah pasangan diusia subur yang
tercermin dalam jumlah bayi yang dilahirkan. Kelahiran bersifat menambah jumlah
penduduk.
3.) Migrasi (Mobilitas)
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu
ketempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional
yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara lain dan juga
migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar
wilayah satu negara saja.
D. Rumus Tingkat Kematian yang Kasar
Angka Kematian Kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian per
1000 penduduk pada pertengahan tahun tertentu (Data Statistik Indonesia-Angka
Kematian Kasar-Rumus), disuatu wilayah tertentu. Adapun rumusnya sebagai
berikut :
Keterangan :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian
Kasar)
D = Jumlah kematian (death) pada tahun
tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan
tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
E. Rumus Tingkat Kematian
Khusus
Angka
Kematian Khusus (Age Specific Death Rate/ASDR) yaitu angka yang menunjukkan
banyaknya kematian setiap 1000 penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu
satu tahun. Rumusnya adalah jumlah kematian pada umur tertentu dibagi dengan
jumlah penduduk umur tertentu pada pertengahan tahun dan dikalikan dengan
konstanta yang biasanya bernilai 1000.
Keterangan :
ASDRx = Angka
Kematian Khusus umur tertentu (x)
Dx =
Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Pendduk pada umur tertentu
1000 = Konstanta (k)
F. Angka Kelahiran
Angka
Kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap
1000 penduduk dalam waktu satu tahun.
G. Pengertian Migrasi
Migrasi merupakan salah satu dari tiga komponen dasar
dalam demografi, Migrasi bersama dua kompoen lainnya, kelahiran dan kematian,
mempengaruhi dinamika kependudukan disuatu wilayah.
Secara umum Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan
tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas
administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional).
Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen
dari suatu daerah (negara) kedaerah (negara) lain.
H. Macam-macam Migrasi
1.) Migrasi Masuk (in migration)
Yaitu
masuknya penduduk ke suatu daerah tujuan.
2.) Migrasi Keluar (out migration)
Yaitu perpindahan
penduduk keluar dari suatu daerah asal.
3.) Migrasi Neto (net migration)
Merupakan selisih antara
jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar.
4.) Migrasi Bruto (gross migration)
Jumlah migrasi masuk dan migrasi
keluar
5.) Migrasi Total (total migration)
Adalah seluruh kejadian
migrasi, mencangkup migrasi semasa hidup dan migrasi pulang.
6.) Migrasi Internasional (international
migration)
Adalah perpindahan
penduduk dari suatu negara ke negara lain.
7.) Migrasi Semasa Hidup (life time
migration)
Adalah migrasi
berdasarkan tempat kelahiran, adalah mereka yang pada waktu pencacahan sensus
bertempat tinggal didaerah yang berbeda dengan daerah tempat lahirnya.
8.) Migrasi Parsial (partial migration)
Adalah jumlah migran ke
suatu daerah tujuan dari satu daerah asal atau dari daerah asal kesatu daerah
tujuan.
9.) Arus Migrasi (migration stream)
Jumlah atau banyaknya
perpindahan yang terjadi dari daerah asal ke daerah tujuan dalam jangka waktu
tertentu.
10.) Urbanisasi (urbanization)
Adalah perpindahan
penduduk dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan.
11.) Transmigrasi (transmigration)
Adalah perpindahan
penduduk dari daerah perkotaan kedaerah pedesaan.
I. Proses Migrasi
Proses Migrasi penduduk dari asal kedaerah tujuan :
1. Dalam memilih daerah tujuan para migran cenderung memilih daerah yang
terdekat dengan daerah asal
2. Kurangnya kesempatan kerja didaerah
asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alasan
seorang melaksanakan mobilitas penduduk.
3. Informasi yang positif dari sanak
saudara, kerabat tentang daerah tujuan , merupakan sumber informasi yang
penting dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi.
4. Informasi yang negatif yang datang
dari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi.
5. Makin besar pengaruh daerah perkotaan
terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut.
6. Makin tinggi pedapatan seseorang,
makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut.
7. Seseorang akan memilih daerah tujuan
dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang ada didaerah tersebut.
8. Migrasi masih akan terjadi apabila
disuatu daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi dan sebagainya).
9. Orang yang berumur muda dan belum
berumah tangga lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang sudah
berusia lanjut dan berstatus kawin.
10. Makin tinggi pendidikan seseorang, makin banyak melaksanakan mobilitas penduduk.
10. Makin tinggi pendidikan seseorang, makin banyak melaksanakan mobilitas penduduk.
J. Akibat Migrasi
Berikut ini adalah akibat yang muncul dari migrasi :
- Akan
terjadi pertikaian didalam suatu kota yang banyaknya imigrasi dikarenakan
banyaknya orang yang bersuku tidak sama, perbedaan sosial budaya, pola pikiran
yang tidak sepaham, adab tutur kata yang tidak sama dan memandang suatu nilai
orang.
- Akan
cepatnya terjadi bencana alam, karena apabila imigran datang tentu saja mereka
mencari tempat tinggal, maka lahan penghijauan pun menjadi sasaran untuk
dibuatnya perumahan sehingga untuk resapan air pun berkurang sehingga akan
terjadi bencana alam banjir dan juga wabah penyakit.
- Kesehatan
menjadi harga yang lebih mahal didalam kota migrasi karen makin banyak imigran
yang datang dengan membawa alat kendaraannya dan juga elektronik yang mempunyai
radiasi dan polusi pun dimana-mana.
- Area
penguburan yang makin sempit dikarenakan lahan yang letaknya seharusnya menjadi
area pemakaman justru dibuat mall, jalan raya besar dan juga fasilitas
prasarana yang lainnya.
- Lahan
pekerjaan yang sempit karena banyaknya orang yang mau menetap dikota migrasi
dengan mencari uang tetapi sudah banyaknya lahan pekerjaan yang diambil orang
dan juga peluang bisnis yang area penjualannya sangat sempit.
K. Tiga Jenis Struktur Penduduk
Ada tiga jenis struktur penduduk :
1. Piramida Penduduk Muda
Piramida ini
menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang.
Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Contoh negara :
India, Brasil dan Indonesia.
2. Piramida Stationer
Bentuk piramida ini
menggambarkan kedaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah
dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Contoh negara : Swedia, Belanda dan
Skandinavia.
3. Piramida Penduduk Tua
Bentuk piramida penduduk ini
meggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat
kematian kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka
suatu negara bisa kekurangan penduduk.
Dibawah ini merupakan contoh bentuk piramida penduduk muda, stationer dan tua.
Dibawah ini merupakan contoh bentuk piramida penduduk muda, stationer dan tua.
L. Pengertian Rasio Ketergantungan, Kebudayaan
dan Kepribadian
-
Pengertian
Rasio Ketergantungan
Rasio
Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk
berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas
dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan
dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergatungan Muda dan Rasio
Ketergantungan Tua.
-
Pengertian
Kebudayaan dan Kepribadian
Kepribadian
adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang terhimpun dalam dirinya
dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan
baik dari luar maupun dalam. Kepribadian dapat juga diartikan sebagai ciri,
karakteristik, gaya atau sifat-sifat yang memang khas dikaitkan dengan diri
kita sendiri.
Kebudayaan dapat
diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia.
M. Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan
di Indonesia
Berdasarkan
pendapat-pendapat para ahli prehistoric, bahwa zaman batu terbagi dalam:
Zaman
Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat
batu pada zaman batu tua, baik bentuk maupun permukaan peralatann masih kasar,
misalnya kapak genggam. Berdasarkan penelitian para ahli prehistori,
bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak
batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan.
Kapak-kapak
tersebut diasah sampai mengkilap dan diikat pada tangkai kayu denga menggunakan
rotan. Sebagai tambahan seiring persebaran kapak batu tersebut tersebar pula
bahasa proto-Austronesia yang merupakan
induk dari bahasa bangsa-bangsa disekitar Samudera Indonesia dan Samudera
Pasifik. Karena perkembangannya muncul bahasa melayu yang nantinya dinegara
Indonesia berkembang menjadi Bahasa Indonesia.
Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia
pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk
mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan kedalam cetakan dan
mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk
mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka
perlukan.
Hal
yang patut dicatat tentang permulaan zaman logam ini adalah kenyataan yang
jelas bahwa Indonesia sebelum memasuki zaman Hindu telah mengenal kebudayaan
yang tinggi derajatnya dan penting bagi perkembangan kebudayaan Indonesia
selanjutnya.
N. Kebudayaan Hindu, Budha Dan Islam
Kebudayaan
Hindu dan Budha
Pada
abad ke-3 dan ke-4 agama Hindu masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa.
Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu
yang berasal dari India itu berlangsugn luwes dan mantap. Sekitar abad ke 5,
ajaran Budha atau budhisme masuk ke Indonesia, khususnya ke pulau Jawa.
Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada hinduisme,
sebab Budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat.
Walaupun
demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di pulau jawa tumbuh dan
berkembang berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme
melahirkan karya-karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni
bangunan/arsitektur, seni pahat, seni ukir maupun seni sastra, seperti
tercermin dalam bangunan/arsitektur, relief-relief yang diabadikan dalam
candi-candi di jawa tengah ataupun jawa timur. Candi-candi yang dimaksud
diantaranya candi borobudur, mendut, prambanan, kalasan, badut, kidal, jago,
singasari, disekitar kota malang, candi panataran dan siwa disekitar kota
Blitar, semua wilayah propinsi jawa timur.
Kebudayaan
Islam
Pada
abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para
pemuka-pemuka Islam yang disebut wali sanga. Titik sentral penyebaran agama
islam pada abad itu berada di pulau jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke
Indonesia khususnya ke pulau jawa jauh sebelum abad ke -15. suatu bukti bahwa
awal abad ke-11 sudah ada wanita Islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota
Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia, teristimewa ke pulau jawa
berlangsung dalam suasana damai. Hal ini disebabkan karena Islam dimasukkan ke
Indonesia tidak dengan paksa, melainkan dengan cara baik-baik. Di samping itu
disebabkan sikap toleransi yang dimiliki bangsa kita.
Pada abad ke-15, ketika kejayaan maritim majapahit mulai surut, berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan Majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara-negara yang dimaksud adalah negara Malaka di semenanjung Malaka, negara Aceh di ujung pulau Sumatra, negara Banten di jawa Barat, negara Demak di pesisir utara jawa tengah, negara Goa di sulawesi selatan. Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang-pedagang kaya dan golongan bangsawan kota-kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut ajaran Islam.
Didaerah-daerah yang belum amat terpengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk di daerah yang bersangkutan. misalnya di Aceh, Banten, sulawesi selatan, sumatra Timur, sumatra barat, dan pesisir kalimantan. Agama islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang medapat penganut sebagian besar penduduk indonesia. tak dapat dipungkiri lagi, bahwa kebudayaan islam mewarnai sebagian besar penganutnya di Indonesia. Dengan begitu, agama islam memberi saham yang besar bagi perkembangan kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia.
O. Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan yang
juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa
indonesia adalah kebudayaan Barat. Awal kebudayaan barat masuk ke negara
tercinta ini ketika kaum kolonialisme/penjajah manggedor masuk ke Indonesia,
terutama bangsa Belanda. Mulai dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang
Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahhan kolonialisme Belanda, tanah
air Indonesia telah dijajah selama 350 tahun. Di pusat kekuasaan pemerintah
Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan gaya
arsitektur Barat. Dalam kurun waktu itu juga, di kota-kota pusat pemerintahan
terutama di jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial.
Lapisan sosial pertama,terdiri dari kaum buruh dari berbagai lapangan
pekerjaan. Lapisan kedua, adalah kaum pegawai. Dalam lapisan sosial kedua
inilah pendidikan Barat di sekolah-sekolah dan kemampuan/kemahiran
bahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas sosial.
Akhirnya
masih harus disebut pengaruh kebudayaan Eropa yang masuk juga kedalam
kebudayaan Indonesia, ialah agama Katolik dan agama kristen protestan.
Agama-agama tersebut biasanya disiarkan dengan sengaja oleh
organisasi-organisasi penyiaran agama( missie untuk agama Katolik dan Zending
untuk agama kristen) yang semuanya bersifat swasta. Penyiaran dilakukan
terutama di daerah-daerah dengan penduduk yang belum pernah mengalami pengaruh
agama hindu, budha, atau islam. daerah-daerah itu misalnya Irian jawa, maluku
tengah dan selatan, sulawesi utara dan tengah, nusa tenggara timur dan pedalam
kalimantan.
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk
www.ocw.gunadarma.ac.id (penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan.pdf- Adobe Reader)
www.ocw.gunadarma.ac.id (penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan.pdf- Adobe Reader)
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/195505051986011-WAHYU_ERIDIANA/Migrasi-1.pdf
Komentar
Posting Komentar