PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Apa itu komunikasi?
Komunikasi merupakan kegiatan komunikator dengan komunikan yang mempertukarkan
dan memberikan makna yang sama atas informasi untuk suatu tujuan tertentu,
melalui media, metode, teknik atau cara-cara yang telah ditetapkan.1
Manusia yang hidup di
zaman yang paling primitif hingga ke zaman sekarang memerlukan komunikasi.
Komunikasi merupakan landasan dasar bagi manusia untuk hidup secara sosial dalam
mayarakatnya. Oleh karena itu, sejak saat dahulu kala hingga kini manusia sudah
mengenal wadah komunikasi yang disebut organisasi.
Organisasi adalah
sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasikan usaha suatu kelompok orang untuk mencapai
tujuan tertentu. (Kochler) 2
Pada umumnya penelitian
tentang organisasi selalu menekankan proses komunikasi sebagai alur pesan yang
masuk dan keluar dari dan ke orang tertentu yang mempunyai kaitan kerja dalam
struktur organisasi (Davis dan Scott, 1969). Pandangan tersebut mengingatkan kita,
bahwa komunikasi organisasi berkenan dengan beberapa unsur, antara lain ada
sekelompok orang, ada struktur dan hierarki yang menempatkan kedudukan setiap
orang dari kelompok itu, ada pengelompokkan tugas dan fungsi yang harus
dilaksanakan, ada mekanisme yang menghubungkan anggota kelompok (komunikasi).
Dengan kata lain, satu
organisasi tidak mungkin ada kalau tidak memiliki kelompok orang sebagai
anggota. Kelompok itu juga tidak mungkin ada kalau tidak ada struktur dan
hierarki yang menempatkan kedudukan para anggotanya. Struktur dan hierarkipun tidak
mungkin ada kalau tidak ada pengelompokkan tugas dan fungsi. Tugas dan fungsi
yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi pun tidak akan berhasil
kalau tidak ada komunikasi. Dan, manusia anggota kelompok terlibat dalam proses
kerja organisasi melalui proses komunikasi. Oleh karena itu, komunikasi sangat
penting sebab komunikasi merupakan jembatan yang menghubungkan pengetahuan yang
bersifat substantif dengan yang teknis.
JENIS-JENIS KOMUNIKASI
Komunikasi mempunyai
aneka macam bentuk yang semuanya tergantung dari segi apa kita memandangnya.
Berikut adalah diantaranya :
1.
Dari segi penyampaian pesannya,
komunikasi dapat dilakukan secara lisan dan secara tertulis atau secara
elektronik melalui radio, televisi, teepon, internet dan sebagainya.
2.
Dari segi kemasan pesan, komunikasi
dapat dilakukan secara verbal : diwakili dalam penyebutan kata-kata, yang
pengungkapannya dapat dengan lisan atau tertulis. Komunikasi non verbal :
terlihat dalam ekspresi atau mimik wajah, gerakan tangan, mata dan bagian tubuh
lainnya.
3.
Dari segi keresmian pelaku komunikasi,
saluran komunikasi yang digunakan, dan bentuk kemasan pesan, komunikasi dapat
dikategorikan sebagai bentuk komunikasi formal dan non formal.
4.
Dari segi pasangan komunikasi,
komunikasi dapat dilihat sebagai :
a. Komunikasi
Intrapersonal (intra personal communication), ialah proses komunikasi dalam diri komunikator: pengirim dan penerima
pesannya adalah dirinya sendiri (manusia sebagai makhluk rohani).
b. Komunikasi
Interpersonal (inter personal communication) ialah interaksi tatap muka antara
dua orang atau lebih dimana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung,
dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapinya secara langsung pula
(manusia sebagai makhluk sosial).3
PROSES KOMUNIKASI
Proses umum komunikasi terdiri atas lima unsur
– komunikator, pesan, perantara, penerima, dan balikan (umpan balik).
Komunikasi dapat diikhtisarkan secara sederhana sebagai berikut : Siapa...
mengatakan apa... bagaimana caranya... kepada siapa... apa hasilnya?3
KOMUNIKASI EFEKTIF
Para ahli komunikasi
mengatakan bahwa komunikasi yang efektif adalah hasil dari pemahaman bersama
antara komunikator dan penerima. Sebenarnya, kata komunikasi berasal dari Bahasa
Latin (communis), yang berari “sama”. Komunikator berusaha menciptakan
“kesamaan” dengan penerima. Dengan demikian, kita dapat mendefinisikan
komunikasi sebagai penyampaian informasi dan pengertian dengan menggunakan
tanda-tanda yang sama. Tanda yang sama itu mungkin bersifat verbal atau
nonverbal.
Model mutakhir proses
komunikasi yang sering digunakan tertama dikembangkan dari karya Shannon dan
Weaver, dan Schramm.4 Para
peneliti ini menaruh perhatian pada upaya menguraikan proses umum komunikasi
yang dapat diterapkan dalam segala situasi. Model yang dikembangkan dari karya
mereka itu berguna untuk memahami komunikasi. Unsur dasarnya mencangkup
komunikator, penyandian, perantara, penguraian sandi, penerima, balikan dan
kegaduhan.
Model Komunikasi
1. Komunikator
: Dalam kerangka organisasi, komunikator haruslah seorang karyawan yang memilik
gagasan, maksud, informasi dan tujuan berkomunikasi.
2. Penyandian
(encoding) : Menerjemahkan gagasan komunikator menjadi serangkaian tanda yang
sitematis – menjadi bahasa yang megungkapkan tujuan komunikator.
3. Pesan
(message) : Hasil proses pembuatan berita.
4. Perantara
(medium) : Sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan.
5. Penguraian
sandi-penerima : Istilah teknis bagi proses pemikiran penerima. Penguraian
sandi ini mencangkup penafsiran.
6. Kegaduhan
(noise) : Faktor yang mengganggu pesan yang dikehendaki.
HAMBATAN
BAGI KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Mengapa
komunikasi gagal? Selintas jawabannya relatif mudah. Kita telah
mengidentifikasi unsur-unsur komunikasi sebagai komunikator, penyandian pesan,
perantara, penguraian sandi, dan balikan. Sedikit saja terjadi kegaduhan dalam
semua unsur tersebut, tidak akan tercapai kejelasan arti dan pemahaman yang
sempurna. Tidak ada tanggung jawab manajer yang lebih besar daripada tanggung
jawab mengembangkan komunikasi yang efektif. Beberapa hambatan bagi komunikasi
yang efektif :
1. Kerangka
Acuan
2. Menyimak
Selektif
3. Kata
Putus Nilai
4. Kredibilitas
Sumber
5. Masalah
Semantik
6. Penyaringan
7. Bahasa
Kelompok
8. Perbedaan
Status
9. Tekanan
Waktu
10. Beban
Layak Komunikasi (Communication Overload)
MENINGKATKAN KOMUNIKASI
DALAM ORGANISASI
Para manajer yang
berusaha keras untuk menjadi komunikator yang baik mempunyai dua tugas terpisah
yang harus mereka lakukan. Pertama, mereka harus meningkatkan pesan mereka
yaitu informasi yang ingin mereka sampaikan. Kedua, mereka harus berusaha
meningkatkan pemahaman mereka sendiri tentang apa yang ingin dikomunikasikan
orang lain kepada mereka. Artinya mereka harus menjadi pembuat dan pengurai
sandi yang lebih baik. Mereka harus berusaha keras tidak saja untuk dipahami
melainkan juga untuk memahami. Teknik yang dibahas berikut ini akan membantu
peaksanaan kedua tugas penting ini :
-
Melakukan Tindak Lanjut
Teknik
ini mengandaikan bahwa Anda disalahpahamkan dan, jika mungkin, Anda berusaha
menetukan apakah maksud Anda benar-benar diterima dengan baik. Sebagaimana kita
ketahui, arti selalu terdapat dalam pikiran penerima.
-
Mengatur Arus Informasi
Teknik
ini meliputi pengaturan komunikasi guna menjamin arus informasi yang optimal
kepada manajer, sehingga meniadakan hambatan “beban layak komunikasi”.5 Komunikasi
diatur dalam kaitannya dengan mutu dan jumlah.
-
Memanfaatkan Balikan
Balikan
menyediakan sebuah aluran bagi tanggapan penerima yang memungkinkan komunikator
untuk menentukan apakah pesannya sudah diterima dan menghasilkan tangggapan
yang diinginkan atau tidak.
-
Empati
Yang
dimaksudkan empati adalah komunikasi yang berorientasi pada penerima dan bukan
berorientasi pada si komunikator. Empati mengharuskan komunikasi agar
menempatkan dirinya pada kedudukan penerima sehingga dapar memperkirakan
bagaimana kemungkinan penguraian sandi pesan yang akan disampaikan.
-
Pengulangan
Pengulangan
adalah prinsip belajar yang usdah diterima. Mencangkupkan unsur pengulangan aau
redudansi ke dalam komunikasi (terutama yang bersifat teknis) menjamin bahwa
seandainya satu bagian pesan tidak dimengerti, bagian lainnya akan membawa
pesan yang sama.
-
Mendorong Terciptanya Rasa Saling
Percaya
Adanya
perasaan saling mempercayai antara manajer dan bawahannya dapat memperlancar
komunikasi. Bawahan menilai sendiri mutu hubungannya dengan atasan sesuai
dengan persepsinya.
-
Penentuan Waktu yang Efektif
Pesan
akan lebih dapat dimengerti apabila pesan itu tidak bersaing dengan pesan
lainnya. Dalam keadaan sehari-hari, komunikasi yang efektif dapat diperlancar
dengan menentukan waktu yang tepat untuk mengumumkan sesuatu yang penting.
-
Menyederhanakan Bahasa
Bahasa
rumit merupakan hambatan utama bagi komunikasi yang efektif. Para manajer harus
ingat bahwa komunikasi yang efektif meliputi pemahaman dan juga informasi. Para
manajer harus menyandikan pesan mereka dalam kata-kata himbauan, dan simbol
yang mempunyai arti bagi penerima.
-
Menyimak secara Efektif
Salah
satu cara yang mendorong seseorang megungkapkan perasaan, keinginan dan emosinya
yang sebenarnya ialah dengan menyimak (to listen).
-
Memakai Garpevine
Grapevine
adalah saluran komunikasi yang penting yang ada disemua organisasi. Pada dasarnya
ia merupakan mekanisme jalan pintas, dan dalam banyak kasus bergerak lebih
cepat daripada sistem formal yang dipintasnya.
IMPLIKASI MANAJERIAL
Implikasi
manajerial adalah bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan
kapasitas, kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. Para
manajer memilih pendekatan ini dalam rangka meningkatkan efisiensi dan
efektivitas di pasar global yang kompetitif. Implikasi yang dirasakan oleh para
pihak manajer adalah bagaimana mereka bisa mengembangkan produk yang diproduksi
di negara lain,dengan baik dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan
manusia yang ada pada negara tersebut. Jadi struktur organisasi manajerial
tidak akan berpusat pada satu organisasi manajerial namun harus mencakup
seluruh struktur organisasi manajerial di seluruh negara dimana perusahaan itu
berada.6 Dan dalam mencapai tujuan tersebut pasti butuh dengan yang
namanya komunikasi, sebab tanpa adanya komunikasi tidak ada proses interaksi
antara anggota diperusahaan tersebut.
KESIMPULAN :
Komunikasi merupakan
kegiatan komunikator dengan komunikan yang mempertukarkan dan memberikan makna
yang sama atas informasi untuk suatu tujuan tertentu, melalui media, metode,
teknik atau cara-cara yang telah ditetapkan. Komunikasi sangat penting sebab komunikasi
merupakan jembatan yang menghubungkan pengetahuan yang bersifat substantif
dengan yang teknis.
DAFTAR
PUSTAKA :
1
Dr. Alo Liliweri. 1997. Sosiologi Organisasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
2
Handoko,
Definisi dan Pengertian Organisasi. http://handpage.blogspot.com/p/definisi-dan-pengertian-organisasi.html?m=1
. Sabtu, 7 Maret 2015 pukul 06.20.
3
Herlina, Komunikasi: Fungsi dan Jenis. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/196605162000122-HERLINA/IP-TM3_KOMUNIKASI.pdf.
Sabtu, 7 Maret 2015 pukul 06.45.
4
Kelima soal ini mula-mula diajukan dalam tulisan H.D. Lasswell, Power and
Personality (New York: W.W. Norton, 1948), hal. 37-51.
5Ini
diuraikan sebagai prinsip “kecukupan” oleh William G. Scott and Terence R.
Mitchell, Organizational Theory: A Structural and Behavioral Analysis (Homewood,
III : Richard D. Irwin, 1972), hal 161.
6Ariviato
Nur Adli, Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan & implikasi
manajerial. http://silentreader-z.blogspot.com/p/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html.
Selasa, 17 Maret 2015 Pukul 21.00.
Gibson Ivancevich Donnelly. 1993. Organisasi Jilid 2 Edisi Kelima. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama.
Komentar
Posting Komentar