KUTIPAN

Setiap orang pasti pernah melakukan kutipan, namun masih banyak yang belum tahu tentang bagaimana etika mengutip yang baik dan benar, bahkan masih banyak juga orang yang mengutip tulisan karya orang lain tanpa menuliskan sumber asalnya dan mereka hanya tinggal mengutip saja. Dalam penulisan karya ilmiah dan skripsi jika tulisan itu diambil dari kutipan karya orang lain, maka harus dicantumkan sumber kutipannya. Hal ini berhubungan dengan etika seseorang dalam mengutip karya orang lain.

Mengutip merupakan pekerjaan yang dapat menunjukkan kredibilitas penulis. Oleh karena itu, mengutip harus dilakukan secara teliti, cermat, dan bertanggung jawab. Hariwijaya dan Triton (2011: 151) mengatakan bahwa ketika mengutip perlu dipelajari bagaimana teknik pengutipan sesuai dengan standar ilmiah (penambahan kata dengan oleh penulis). Untuk itu, perlu diperhatikan hal berikut: (1) mengutip sehemat-hematnya, (2) mengutip jika dirasa sangat perlu semata-mata, dan (3) terlalu banyak mengutip mengganggu kelancaran bahasa.

PENGERTIAN KUTIPAN
Kutipan merupakan suatu kalimat yang berisi gagasan, ide, atau pendapat seseorang yang dijadikan bahan acuan yang diambil dari berbagai sumber ( media cetak, online, atau audio). Menurut Azahari (dalam Alam, 2005:38) “Kutipan merupakan bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan atau penelitian dari penulis lain, atau penulis sendiri yang telah (menurut penulis kata telah harus dihilangkan) terdokumentasi, serta dikutip untuk dibahas dan ditelaah berkaitan dengan materi penulisan”.

Kata kutipan berdasarkan KBBI memiliki arti pungutan atau petikan. Menurut KBBI, mengutip diartikan sebagai mengambil perkataan atau kalimat dari buku baik fiksi atau nonfiksi.  Orang yang mengambil kutipan disebut dengan pengutip, sedang proses mengutip disebut pengutipan. Mengutip gagasan dari berbagai sumber disesuaikan dengan kebutuhan. 

Dalam tulisan – tulisan ilmiah (non fiksi) kutipan banyak diambil dari buku-buku terkait dengan proses ilmiah tulisan yang dibuat, kutipan tersebut dibutuhkan sebagai pernyataan pendukung pernyataan penulis karya ilmiah. Tak hanya selalu karya nonfiksi, tulisan-tulisan fiksi atau semifiksi biasanya memberikan gagasan yang dapat dijadikan kutipan kehidupan seseorang, kata –kata motivasi merupakan salah satu contoh kutipan.

ATURAN DALAM PENULISAN KUTIPAN
Jika penulisan kita ingin berjalan dengan baik, maka dalam mengutip catatan karya orang lain sebaiknya kita perhatikan beberapa aturan yang perlu diketahui dalam penulisan kutipan dan sumber kutipan didasarkan kepada sistem Harvard sebagai berikut :
1.      Kutipan ditulis dengan menggunakan “dua tanda petik” jika kutipan ini merupakan kutipan pertama atau dikutip dari penulisnya. Jika kutipan itu diambil dari kutipan, maka kutipan tersebut ditulis dengan menggunakan ‘satu tanda petik’.

2.      Jika bagian yang dikutip terdiri atas 3 baris atau kurang, kutipan ditulis dengan menggunakan tanda petik (sesuai dengan ketentuan pertama) dan penulisannya digabung ke dalam paragraf yang ditulis oleh pengutip dan diketik dengan jarak 2 spasi.

Contoh :
Salah satu dimensi kehidupan afektif-emosional ialah kemampuan memberi dan menerima cinta, bukan cinta dalam arti yang penuh romantik atau memberikan perlindungan yang berlebihan, melainkan cinta dalam arti “ ... a relationship that nourishes us as we give, and and enriches us as we spend, and permits ego and alter ego to grow in mutual harmony” (Cole, 1993:832).

3.      Jika bagian yang dikutip terdiri atas 4 baris atau lebih, maka kutipan ditulis tanpa tanda kutip dan diketik dengan jarak 1 spasi. Baris pertama diketik mulai pada pukulan ke-6 dan baris kedua diketik mulai pukulan ke-4.

Contoh :
Lindgren (1976:225) memandang faktor kepribadian sebagai ego strength yang mempengaruhi keberhasilan seseorang, sebagaimana dikemukannya bahwa : Ego strength is a general “omnibus” type of factor that positively related to succes of all kinds, in the classroom, as well as elsewhere. Other personality factors are spesific in terms of the kind of school performance to which they are related.  

Catatan : Jika bagian dari yang dikutip ada bagian yang dihilangkan, maka penulisan bagian itu diganti dengan 3 buah titik. Contoh penulisan tampak pada butir kedua di atas.

Penulisan sumber kutipan ada beberapa kemungkinan seperti berikut :
1)   Jika sumber kutipan mendahului kutipan, cara penulisannya adalah nama penulis yang diikuti dengan tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip yang keduanya diletakkan dalam kurung.
Contoh :
Sebagaimana dikemukakan oleh Sternberg (1984:41), bahwa “In Piaget’s theory, children’s intellectual functioning is represented in terms of symbolic logic.”

2)   Jika sumber kutipan ditulis setelah kutipan, maka nama penulis, tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip semuanya diletakkan di dalam kurung.
Contoh :
“The personality pattern is inwardly determined by and closely associated with the maturation of the physical and mental characteristics which constitute the individual’s hereditary endowment” (Hurlock, 1979:19).

3)    Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, maka sumber kutipan yang ditulis tetap sumber kutipan yang digunakan pengutip tetapi dengan menyebut siapa yang mengemukakan pendapat tersebut.
Contoh :
Chomsky (Yelon dan Weinstein, 1977:62), mengemukakan bahwa ‘...Children are born eith innate understanding of the structure of language.’

4)   Jika penulis terdiri atas 2 orang, maka nama keuarga kedua penulis tersebut harus disebutkan. Misalnya, Sharp dan Green (1996:1). Kalau penulisnya lebih dari 2 orang, maka yang disebutkan nama keluarga dari penulis pertama dan diikuti oleh et al.
Misalnya, Mc Clelland et al. (1960:35).

5)    Jika masalah yang diikuti dibahas oleh beberapa orang dalam sumber yang berbeda, maka cara penulisan sumber kutipan itu adalah sebagai berikut :
Beberapa studi tentang anak-anak yang mengalami kesulitan belajar (Dunkey, 1972;Miggs, 1976; Parmenter, 1976) menunjukkan bahwa (tulis intisari rumusan yang dipadukan dari ketiga sumber tersebut).

6)     Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama pada tahun yang sama, maka cara penulisannya adalah dengan menambah huruf a, b, dan seterusnya pada tahun penerbitan.
Contoh : (Sanha, 1998a, 1998b).

7)      Jika sumber kutipan itu tanpa nama, maka penulisnya adalah : (Tn. 1972:18).

8)   Jika yang diutarakan pokok-pokok pikiran seorang penulis, tidak perlu ada kutipan langsung, cukup dengan menyebut sumbernya (tahun : hal).

JENIS KUTIPAN
Ada dua jenis kutipan untuk mengutip, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
Kutipan langsung merupakan salinan yang persis sama dengan sumbernya tanpa penambahan (Widjono, 2005: 63), sedangkan kutipan tidak langsung menyadur, mengambil ide dari suatu sumber dan menuliskannya sendiri dengan kalimat atau bahasa sendiri (Widjono, 2005: 64).

1.      Kutipan Langsung
Cara melakukan kutipan langsung adalah sebagai berikut.

A. Kutipan empat baris atau kurang (Langsung Pendek):
-          Dikutip apa adanya;
-          Diintegrasikan ke dalam teks paparan penulis;
-          Jarak baris kutipan dua spasi (sesuai dengan jarak spasi paparan);
-          Dibubuhi tanda kutip (“….”);
-    Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama penulis, tahun terbit, dan halaman sumber (PTH atau Author, Date, Page (ADP), misalnya (Penulis, 2012:100).
-          Jika berbahasa lain (asing atau daerah), kutipan ditulis dimiringkan (kursif);
-      Jika ada kesalahan tik pada kutipan, tambahkan kata sic dalam kurung (sic) di kanan kata yang salah tadi;
-        Jika ada bagian kalimat yang dihilangkan, ganti bagian itu dengan tanda titik sebanyak tiga bilah jika yang dihilangakan itu ada di awal atau di tengah kutipan, dan empat titik jika di bagian akhir kalimat;
-   Jika ada penambahan komentar, tulis komentar tersebut di antara tandakurung, misalnya, (penggarisbawahan oleh penulis).

Contoh :
Ada beberapa pendapat mengenai hal itu. Suryaningrat (1983: 20—21 dan 30) mengatakan, “Menurut salah satu historiografi tradisional, penyerahan kekuasaan kerajaan Pajajaran kepada Kerajaan Sumedanglarang berlangsung melalui penyerahan mahkota emas raja Kerajaan Sunda Pajajaran kepada Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota secara simbolis berarti bahwa Sumedanglarang menjadi penerus Kerajaan Sunda,”

B. Lebih dari Empat Baris (Langsung Panjang):
-          Dikutip apa adanya;
-          Dipisahkan dari teks paparan penulis dalam format paragraf di bawah paparan penulis;
-          Jarak baris kutipan satu spasi;
-    Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama penulis, tahun terbit, dan halaman sumber, misalnya (Penulis, 2012:100).
-          Jika berbahasa lain (asing atau daerah), kutipan ditulis dimiringkan.

Contoh :
Mengenai pentingnya penelitian di lokasi tersebut Triwurjani dkk. (1993: 7—43) mengatakan sebagai berikut:
Penelitian secara lebih intensif di kawasan Danau Ranau pada tahun-tahun sesudahnya masih dilakukan, yaitu pada tahun 1993 tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional kembali melakukan penelitian berupa survei pada situs-situs di kawasan Danau Ranau, baik yang secara adminstratif berada di Kabupaten Lampung Barat maupun Kabupaten OKU (Ogan Komering Ulu), Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian yang dilakukan menunjukkan temuan-temuan arkeologis dari beberapa situs yang diperoleh memiliki ciri prasejarah hingga klasik.

2.      Kutipan Tidak Langsung
Cara melakukan kutipan tidak langsung adalah sebagai berikut:
-          Menggunakan redaksi dari penulis sendiri (parafrasa);
-          Mencantumkan sumber (nama penulis, tahun, dan halaman)

Contoh:
Menurut salah satu historiografi tradisional, penyerahan kekuasaan kerajaan Pajajaran kepada Kerajaan Sumedanglarang berlangsung melalui penyerahan mahkota emas raja Kerajaan Sunda Pajajaran kepada Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota secara sibolisbereti bahwa Sumedanglarang menjadi penerus Kerajaan Sunda (Suryaningrat, 1983: 20—21 dan 30).

KESIMPULAN :
-     Kutipan merupakan suatu kalimat yang berisi gagasan, ide, atau pendapat seseorang yang dijadikan bahan acuan yang diambil dari berbagai sumber ( media cetak, online, atau audio).
-          Terdapat beberapa aturan dan cara dalam mengutip suatu karya orang lain.
-          Jenis kutipan dibagi menjadi 2 jenis yaitu kutipan langsung (kutipan empat baris atau kurang dan kutipan lebih dari empat baris) dan kutipan tidak langsung.
-          Pengetahuan cara mengutip yang benar perlu didapatkan oleh para penulis karya tulis ilmiah. Hal ini bukan saja terkait dengan pengelolaan informasi dari sumber yang diperlukan, melanikan juga terkait dengan persoalan keabsahan karya tulis itu sendiri karena karya tulis harus terhindar dari praktik plagiarisme.

REFERENSI:
Arifin, E. Zaenal. 2004. Dasar-Dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Grasindo.
Hariwijaya, M. dan Triton P.B. 2011. Pedoman Penulisan Ilmiah Skripsi dan Tesis. Jakarta: Oryza.
Hs., Widjono. 2005. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN : PERCAKAPAN SINGKAT

PENGERTIAN, SYARAT, UNSUR & MACAM-MACAM ALINEA

KONVENSI NASKAH