UNGKAPAN (IDIOM)
Ungkapan/idiom adalah satuan bahasa,
baik berbentuk kata, frasa, maupun klausa yang
maknanya sudah tidak dapat dirunut
kembali dari makna denotasi unsur-unsur yang
menyusunnya.
Ungkapan atau idiom merupakan gabungan
kata yang memiliki makna yang bukan makna dari unsur kata-kata pembentuknya.
Artinya ungkapan memiliki makna baru setelah dua kata atau lebih menyatu. Arti
kata (makna) dalam sebuah idiom tidak bisa ditafsirkan dengan menerjemahkan
unsur-unsur penyusunnya. Dalam Bahasa Inggris, idiom atau ungkapan dikenal
dengan istilah idiomatic phrase. Ungkapan dalam tatanan Bahasa Indonesia
menduduki fungsi sebagai pelengkap predikat.
Ungkapan
atau idiom acapkali digunakan dalam kalimat kiasan agar penyampaian makna
lebih berkesan. Sering kali juga pemilihan diksi dengan ungkapan digunakan
untuk menyampaikan sesuatu, seperti berita, perasaan, nasihat, dan lainnya.
Contoh :
a.
Orang terkaya itu mempunyai gula-gula yang disimpannya di luar kota.
b.
Si panjang tangan itu sudah memperbaiki tingkah lakunya.
c.
Orang itu sedang dicari polisi karena tercatat dalam daftar hitam.
Berdasarkan
atas makna unsur-unsur yang membentuknya, idiom dapat dibedakan menjadi 2
jenis,
yakni:
a.
Idiom penuh, yaitu idiom atau
ungkapan yang seluruh unsur pembentuknya tidak dapat
dikembalikan
kepada makna denotasinya/sebenarnya.
Contoh:
1.
Gulung tikar berarti bangkrut.
2.
Pantat kuning berarti pelit/kikir.
Kata
gulung dan kata tikar sudah kehilangan makna denotasinya. Demikian juga kata
pantat
dan
kata kuning.
b.
Idiom sebagian, yaitu idiom atau
ungkapan yang sebagian unsur pembentuknya masih
dapat
dikembalikan kepada makna denotasinya.
Contoh:
1.
Kabar burung berarti kabar atau berita yang belum tentu kebenarannya.
2.
Daftar hitam berarti daftar nama orang yang terlibat dalam tindak kejahatan.
Dalam
hal ini, kata kabar dan daftar masih dapat dikembalikan pada makna denotasinya
REFERENSI :
http://dokumen.tips/documents/materi-bahasa-indonesia-kelas-xi.html
Komentar
Posting Komentar