WACANA LISAN ATAU TULISAN


Wacana adalah segala sesuatu yang berbentuk tulisan, perkataan, atau ucapan yang bersifat kontekstual. Wacana juga dapat diartikan sebagai kumpulan kalimat yang saling berangkai membentuk suatu kesatuan makna yang padu dan utuh. Dalam strata kebahasaan, wacana ditempatkan pada posisi teratas, karena wacana merupakan satuan gramatikal tertinggi dan terbesar di dalam sebuah bahasa. 

Wacana adalah rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal (subjek) yang disajikan secara teratur, sistematis dalam suatu kesatuan yang koheren, dan dibentuk oleh unsur segmental maupun nonsegmental bahasa.

Unsur-unsur segmental dalam sebuah wacana dibentuk oleh yang paling kecil sampai pada unsur yang paling besar, yaitu fenom, morfem, kata, frase, klausa dan kalimat. Sedangkan uunsur nonsegmental dalam sebuah wacana pada hakekatnya berhubungan dengan situasi pemakaian bahasa, tujuan pemakaian bahasa, waktu pemakaian bahasa, gambaran pemakai bahasa, makna dalam bahasa, intonasi, dan tekanan serta rasa bahasa yang sering kita kenal dengan istilah konteks. Sebagai media komunikasi wujud wacana dapat berupa rangakaian tuturan lisan maupun tulis. Sebagai media komunikasi lisan, wujud wacana itu antara lain sebagai berikut :
1.      Sebuah percakapan atau dialog yang lengkap dari awal sampai akhir. Misalnya suatu obrolan singkat diwarung kopi.
2.      Satu penggalan ikatan percakapan yang lengkap yag telah dapat menggambarkan suatu situasi, maksud, dan rangkaian penggunaan bahasa.
     
       Sementara itu, wacana dalam bentuk tertulis dapat berwujud antara lain sebagai berikut :
1.      Sebuah teks/bahasa yang tertulis yang dibentuk oleh lebih dari sebuah alinea yang mengungkapkan sesuatu secara beruntun dan utuh, misalnya sepucuk surat, sekelumit cerita, sepenggal uraian pada pengetahuan dan lain-lain.
2.     Sebuah alinea merupakan sebuah wacana apabila teks itu hanya terdiri atas sebuah alinea, atau apabila kandungan sebuah alinea dapat dianggap sebagai satu kesatuan misi korelasi dan situasi yang utuh.
3.  Terutama untuk Bahasa Indonesia, sebuah wacana mungkin dapat dibentuk oleh sebuah kalimat majemuk campuran atau dengan kalimat majemuk rapatan.
      
       REFERENSI :
Kusmayadi, Ismail. 2007. Think Smart Bahasa Indonesia. Bandung : Grafindo Media Pratama

http://www.kelasindonesia.com/2015/06/pengertian-analisis-dan-contoh-wacana-detail.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN : PERCAKAPAN SINGKAT

PENGERTIAN, SYARAT, UNSUR & MACAM-MACAM ALINEA

KONVENSI NASKAH